Sistem Pengkodean Karakter dan Konversi Bilangan Desimal-Biner-Desimal
Oleh Faisal Akib Sistem yang digunakan untuk mengkodekan karakter ada bermacam-macam. Tiga yang terkenal adalah ASCII, EBCDIC, dan Unicode. ASCII ASCII (American Standard Code for Information Interchange) dikembangkan oleh ANSI (American National Standard Institute). Pada awalnya standar ini menggunakan 7 buah bit, karakter yang tersedia meliputi karakter kontrol, huruf (A-Z dan a-z), digit (0-9), dan sejumlah simbol seperti * dan +. Belakangan ASCII dikembangkan dengan menggunakan 8 buah bit dengan tambahan sejumlah simbol Yunani dan karakter grafis. EBCDIC EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan standar yang dibuat oleh IBM pada tahun 1950-an dan menggunakan 8 bit untuk setiap kode. Pertama kali digunakan pada IBM System/360. Standar ini diterapkan pada berbagai komputer mainframe. Unicode Unicode merupakan standar yang lebih baru. Pada standar ini sebuah karakter dinyatakan dengan 16 bit. Hasilnya standar ini dapat mencakup 65.536 karakter. Dengan cara seperti ini berbagai simbol dalam bahasa seperti Bahasa Arab dan Cina bisa ditampung.
Konversi Sistem Biner dan Desimal
Sebagaimana telah diketahui bahwa komputer menggunakan sistem biner, sedangkan manusia terbiasa menggunakan sistem desimal. Mengingat hal seperti ini, ada kalanya diperlukan untuk mengetahui cara melakukan konversi dari kedua sistem bilangan tersebut.
Konversi dari sistem biner ke desimal
Misalnya terdapat bilangan 01001011 dalam sistem biner. Berapakah ekivalennya dalam sistem desimal? Untuk memecahkan persoalan ini, bisa dilakukan seperi ilustasi berikut ini.
Gambar 3. 4 Ilustrasi konversi dari sistem biner ke desimal
Jadi, 01001011 biner identik dengan 75 desimal.
Konversi dari sistem desimal ke biner
Untuk keadaan sebaliknya, dari sistem desimal ke biner, dapat dilakukan seperti ilustrasi berikut ini.
Gambar 3. 5 Ilustrasi konversi dari sistem desimal ke biner
Jika bilangan-bilangan sisa pembagian disusun dari bawah ke atas dan dituliskan dari kiri ke kanan akan diperoleh susunan 1001011. Jika ingin dijadikan 8 bit, bisa ditambahkan 0 di bagian kiri sehingga menjadi 01001011. Bilangan inilah yang ekivalen dengan 75 desimal
Testing
Dua macam pendekatan test yaitu :
1. Black Box Testing
Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi PL tentang cara
beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan
sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan
secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.
2. White Box Testing
Adalah meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya
logikal path (jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan
menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan
atau pengulangan secara spesifik. Secara sekilas dapat diambil
kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan
program yang benar secara 100%.
UJI COBA WHITE BOX
Uji coba white box adalah metode perancangan test case yang
menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk
mendapatkan test case. Dengan rnenggunakan metode white box, analis
sistem akan dapat memperoleh test case yang:
· menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan
sekurang-kurangnya sekali
· mengerjakan seluruh keputusan logikal
· mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya
· mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas
1. UJI COBA BASIS PATH
Uji coba basis path adalah teknik uji coba white box yg diusulkan
Tom McCabe. Metode ini memungkinkan perancang test case mendapatkan
ukuran kekompleksan logical dari perancangan prosedural dan menggunkan
ukuran ini sbg petunjuk untuk mendefinisikan basis set dari jalur
pengerjaan. Test case yg didapat digunakan untuk mengerjakan basis set
yg menjamin pengerjaan setiap perintah minimal satu kali selama uji coba.
PENGUJIAN BLACK-BOX
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional PL. Pengujian
inimemungkinkan analis system memperoleh kumpulan kondisi input yg
akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program.
Tujuan metode ini mencari kesalaman pada:
· Fungsi yg salah atau hilang
· Kesalahan pada interface
· Kesalahan pada struktur data atau akses database
· Kesalahan performansi
· Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir
Metode ini tidak terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian whitebox
tetapi pada domain informasi.
Pengujian dirancang untuk menjawab pertanyaan sbb:
· Bagaimana validitas fungsional diuji?
· Apa kelas input yg terbaik untuk uji coba yg baik?
· Apakah sistem sangat peka terhadap nilai input tertentu?
· Bagaimana jika kelas data yang terbatas dipisahkan?
· Bagaimana volume data yg dapat ditoleransi oleh sistem?
· Bagaimana pengaruh kombinasi data terhadap pengoperasian
system?
1. EQUIVALENCE PARTITIONING
Equivalence partitioning adalah metode pengujian black-box yg memecah
atau membagi domain input dari program ke dalam kelas-kelas data
sehingga test case dapat diperoleh.
Perancangan test case equivalence partitioning berdasarkan evaluasi kelas
equivalence untuk kondisi input yg menggambarkan kumpulan keadaan yg
valid atau tidak. Kondisi input dapat berupa nilai numeric, range nilai,
kumpulan nilai yg berhubungan atau kondisi Boolean.
Contoh :
Pemeliharaan data untuk aplikasi bank yg sudah diotomatisasikan. Pemakai
dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan mikro komputer
yg terhubung dengan password yg telah ditentukan dan diikuti dengan
perintah-perintah. Data yg diterima adalah :
Kode area : kosong atau 3 digit
Prefix : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1
Suffix : 4 digit
Password : 6 digit alfanumerik
Perintah : check, deposit, dll
Selanjutnya kondisi input digabungkan dengan masing-masing data elemen
dapat ditentukan sbb :
Kode area : kondisi input, Boolean – kode area mungkin ada atau tidak
kondisi input, range – nilai ditentukan antara 200 dan 999
Prefix : kondisi input range > 200 atau tidak diawali 0 atau 1
Suffix : kondisi input nilai 4 digit
Password : kondisi input boolean – pw mungkin diperlukan atau tidak
kondisi input nilai dengan 6 karakter string
Perintah : kondisi input set berisi perintah-perintah yang telah
didefinisikan
Maintenance
Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem sangatlah penting bagi pengguna sistem. Karena, seringkali penggunaan sistem operasi menjadi tidak aman karena alasan-alasan seperti:
*
Sistem terinfeksi malware aktif
*
Sistem berkas corrupt
*
Perangkat keras melemah
Untuk mencegah hal-hal tesebut, digunakanlah mOS(maintenance Operating system) yang berfungsi untuk:
*
Manajemen Malware yang aktif
*
Pemulihan data (recovery) dan perbaikan sistem berkas
*
Diagnosa perangkat keras.
mOS tidak menulis ke disk atau menjalankan kode apapun dari disk, memiliki akses langsung ke perangkat keras, dan hanya membutuhkan sedikit bagian dari perangkat keras untuk bekerja dengan sempurna. Selain dengan mOS, kita juga dapat memelihara sistem (pada windows) dengan cara-cara yang sederhana seperti:
*
Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar sudah shutdown.
*
Buatlah backup data-data yang penting.
*
Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali
*
Sisakan sedikitspace kosong di partisi tempat sistem operasi berada.
*
Gunakan firewall jika anda terkoneksi dengan jaringan.
*
Lakukan pengecekan virus secara rutin.
Sabtu, 29 Januari 2011
Sabtu, 22 Januari 2011
Tugas SI (UML)
UNIFIED MODELLING LANGUAGE
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini :
use case diagram
class diagram
behaviour diagram : -- statechart diagram -- activity diagram
interaction diagram : -- sequence diagram -- collaboration diagram
component diagram
deployment diagram
Use case diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya
Public, dapat dipanggil oleh siapa saja
StateChart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).
Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan
Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.
Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini :
use case diagram
class diagram
behaviour diagram : -- statechart diagram -- activity diagram
interaction diagram : -- sequence diagram -- collaboration diagram
component diagram
deployment diagram
Use case diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan
Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya
Public, dapat dipanggil oleh siapa saja
StateChart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).
Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan
Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.
Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Rabu, 19 Januari 2011
Tugas SI (TABEL & POHON KEPUTUSAN)
Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang sangat merepresentasikan aturan. Aturan dapat dengan mudah dipahami dengan bahasa alami. Dan mereka juga dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti Structured Query language untuk mencari record pada kategori tertentu.
Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target.
Karena pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, dia sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa tehnik lain.
Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan pohon. Misalkan untuk menentukan main tenis, kriteria yang diperhatikan adalah cuaca, angin, dan temperatur. Salah satu atribut merupakan atribut yang menyatakan data solusi per item data yang disebut target atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan instance.
Proses pada pohon keputusan adalah mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan menyederhanakan rule.
Algoritma Keputusan & Algoritma Penentuan Kelas
a. Latar Belakang Pohon Keputusan
Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah ini yang dihadapi oleh manusia tingkat kesulitan dan kompleksitasnya sangat bervariasi, mulai dari yang teramat sederhana dengan sedikit faktor-faktor yang berkaitan dengan
masalah tersebut dan perlu diperhitungkan sampai dengan yang sangat rumit dengan banyak sekali faktor-faktor turut serta berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu untuk diperhitungkan. Untuk menghadapi masalah-masalah ini, manusia mulai mengembangkan sebuah sistem yang dapat membantu manusia agar dapat dengan mudah mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Adapun pohon keputusan ini adalah sebuah jawaban akan sebuah sistem yang manusia kembangkan untuk membantu mencari dan membuat keputusan untuk masalah-masalah tersebut dan dengan memperhitungkan berbagai macam faktor yang ada di dalam lingkup masalah tersebut.
Dengan pohon keputusan, manusia dapat dengan mudah melihat mengidentifikasi dan melihat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari penyelesaian terbaik dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut. Pohon keputusan ini juga dapat menganalisa nilai resiko dan nilai suatu informasi yang terdapat dalam suatu alternatif pemecahan masalah. Peranan pohon keputusan ini sebagai alat Bantu dalam mengambil keputusan (decision support tool) telah dikembangkan oleh manusia sejak perkembangan teori pohon yang dilandaskan pada teori graf. Kegunaan pohon keputusan yang sangat banyak ini membuatnya telah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai macam sistem pengambilan keputusan.
b. Pengertian Pohon Keputusan
Pohon yang dalam analisis pemecahan masalah pengambilan keputusan adalah pemetaan mengenai alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil dari masalah tersebut. Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan/probablitas yang akan mempengaruhi alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut.
c. Manfaat Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon Keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika
dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar menawar antara keakuratan model dengan transparansi model. Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah satu-satunya hal yang ditonjolkan, misalnya sebuah perusahaan direct mail membuat sebuah model yang akurat untuk
memprediksi anggota mana yang berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau mengapa model tersebut bekerja.
d. Kelebihan Pohon Keputusan
Kelebihan dari metode pohon keputusan adalah:
* Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat diubah menjadi lebih simpel dan spesifik.
* Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan, karena ketika menggunakan metode pohon keputusan maka sample diuji hanya berdasarkan kriteria atau kelas tertentu.
* Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang sama. Kefleksibelan metode pohon keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan jika dibandingkan ketika menggunakan metode penghitungan satu tahap yang lebih konvensional
* Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya sangat banyak, seorang penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan baik itu distribusi dimensi tinggi ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode pohon keputusan dapat menghindari munculnya permasalahan ini dengan menggunakan criteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan.
e. Kekurangan Pohon Keputusan
* Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan criteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori yang diperlukan.
* Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar.
* Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal.
* Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.
f. Model Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Berikut ini data (tabel) penerimaan karyawan di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit yang akan mengikuti pelatihan dan permagangan pada bidang tersebut, jika memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan.
Contoh Tabel Keputusan
Akan dibuat pohon keputusan untuk menentukan peserta yang lolos wawancara apakah mengikuti pelatihan dan permagangan atau tidak. Sesuai dengan pernyataan peserta dengan mengisi dan menandatangani pernyataan peserta yang dikirim melalui fax. 0274-520082 atau 0274-513849 paling lambat Kamis 12 Oktober 2009 pukul 16.00 WIB, peserta yang tidak mengirimkan pernyataan, peserta dianggap mengundurkan diri. Kemudian peserta diharapkan melapor dan melakukan registrasi ulang ke panitia penyelenggara Retooling pada tanggal 12 Oktober 2009 di Lembaga Pendidikan Perkebunan, Jl. Urip Sumoharjo 100, Yogyakarta 55222 dengan menyerahkan :
a. Surat lamaran yang dibubuhi meterai Rp 6.000,-
b. Fotokopi ijasah dan transkip yang diligalisir oleh pejabat yang berwenang
c. Pas photo hitam putih ukuran 3 x 4 sebanyak 4 buah
d. Surat keterangan dokter yang menyatakan sehat jasmani dan rohani
e. Surat keterangan kelakuan baik dari kepolisian
f. Membawa pakaian kemeja (warna terang) celana/rok warna gelap berdasi untuk acara pembukaan serta pelatihan membawa pakaian olahraga untuk kegiatan outbound dan praktek kompetensi (magang) serta pakaian rapi.
Berikut ini tampilan Pohon Keputusan pada data (table) diatas.
Dari gambar pohon keputusan pada gambar di atas dapat dibentuk aturan sebagai berikut:
1. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_3
Dan Atr_3 = N_5
Dan Atr_4 = N_7
Dan Atr_5 = N_9
Maka H_1
2. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_3
Dan Atr_3 = N_5
Dan Atr_4 = N_7
Dan Atr_5 = N_10
Maka H_2
3. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_3
Dan Atr_3 = N_5
Dan Atr_4 = N_8
Maka H_3
4. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_3
Dan Atr_3 = N_6
Maka H_4
5. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_4
Maka H_5
6. Jika Atr_1 = N_2
Maka H_6
Aturan-aturan algoritma:
r1 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Sudah) Λ (SKD = Ada) Λ (Foto = Ada)
Λ (SKKB = Ada) = Lulus.
r2 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Sudah) Λ (SKD = Ada) Λ (Foto = Ada)
Λ (SKKB = Tidak Ada) = Tidak Lulus.
r3 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Sudah) Λ (SKD = Ada) Λ (Foto = Tidak
Ada) = Tidak Lulus.
r4 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Sudah) Λ (SKD = Tidak Ada) = Tidak
Lulus.
r5 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Belum) = Tidak Lulus.
r6 : (Mengirim pernyataan = Tidak) = Tidak lulus.
Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target.
Karena pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, dia sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa tehnik lain.
Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan pohon. Misalkan untuk menentukan main tenis, kriteria yang diperhatikan adalah cuaca, angin, dan temperatur. Salah satu atribut merupakan atribut yang menyatakan data solusi per item data yang disebut target atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan instance.
Proses pada pohon keputusan adalah mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan menyederhanakan rule.
Algoritma Keputusan & Algoritma Penentuan Kelas
a. Latar Belakang Pohon Keputusan
Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah ini yang dihadapi oleh manusia tingkat kesulitan dan kompleksitasnya sangat bervariasi, mulai dari yang teramat sederhana dengan sedikit faktor-faktor yang berkaitan dengan
masalah tersebut dan perlu diperhitungkan sampai dengan yang sangat rumit dengan banyak sekali faktor-faktor turut serta berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu untuk diperhitungkan. Untuk menghadapi masalah-masalah ini, manusia mulai mengembangkan sebuah sistem yang dapat membantu manusia agar dapat dengan mudah mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Adapun pohon keputusan ini adalah sebuah jawaban akan sebuah sistem yang manusia kembangkan untuk membantu mencari dan membuat keputusan untuk masalah-masalah tersebut dan dengan memperhitungkan berbagai macam faktor yang ada di dalam lingkup masalah tersebut.
Dengan pohon keputusan, manusia dapat dengan mudah melihat mengidentifikasi dan melihat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari penyelesaian terbaik dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut. Pohon keputusan ini juga dapat menganalisa nilai resiko dan nilai suatu informasi yang terdapat dalam suatu alternatif pemecahan masalah. Peranan pohon keputusan ini sebagai alat Bantu dalam mengambil keputusan (decision support tool) telah dikembangkan oleh manusia sejak perkembangan teori pohon yang dilandaskan pada teori graf. Kegunaan pohon keputusan yang sangat banyak ini membuatnya telah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai macam sistem pengambilan keputusan.
b. Pengertian Pohon Keputusan
Pohon yang dalam analisis pemecahan masalah pengambilan keputusan adalah pemetaan mengenai alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil dari masalah tersebut. Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan/probablitas yang akan mempengaruhi alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut.
c. Manfaat Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon Keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika
dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar menawar antara keakuratan model dengan transparansi model. Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah satu-satunya hal yang ditonjolkan, misalnya sebuah perusahaan direct mail membuat sebuah model yang akurat untuk
memprediksi anggota mana yang berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau mengapa model tersebut bekerja.
d. Kelebihan Pohon Keputusan
Kelebihan dari metode pohon keputusan adalah:
* Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat diubah menjadi lebih simpel dan spesifik.
* Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan, karena ketika menggunakan metode pohon keputusan maka sample diuji hanya berdasarkan kriteria atau kelas tertentu.
* Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang sama. Kefleksibelan metode pohon keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan jika dibandingkan ketika menggunakan metode penghitungan satu tahap yang lebih konvensional
* Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya sangat banyak, seorang penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan baik itu distribusi dimensi tinggi ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode pohon keputusan dapat menghindari munculnya permasalahan ini dengan menggunakan criteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan.
e. Kekurangan Pohon Keputusan
* Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan criteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori yang diperlukan.
* Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar.
* Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal.
* Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.
f. Model Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Berikut ini data (tabel) penerimaan karyawan di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit yang akan mengikuti pelatihan dan permagangan pada bidang tersebut, jika memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan.
Contoh Tabel Keputusan
Akan dibuat pohon keputusan untuk menentukan peserta yang lolos wawancara apakah mengikuti pelatihan dan permagangan atau tidak. Sesuai dengan pernyataan peserta dengan mengisi dan menandatangani pernyataan peserta yang dikirim melalui fax. 0274-520082 atau 0274-513849 paling lambat Kamis 12 Oktober 2009 pukul 16.00 WIB, peserta yang tidak mengirimkan pernyataan, peserta dianggap mengundurkan diri. Kemudian peserta diharapkan melapor dan melakukan registrasi ulang ke panitia penyelenggara Retooling pada tanggal 12 Oktober 2009 di Lembaga Pendidikan Perkebunan, Jl. Urip Sumoharjo 100, Yogyakarta 55222 dengan menyerahkan :
a. Surat lamaran yang dibubuhi meterai Rp 6.000,-
b. Fotokopi ijasah dan transkip yang diligalisir oleh pejabat yang berwenang
c. Pas photo hitam putih ukuran 3 x 4 sebanyak 4 buah
d. Surat keterangan dokter yang menyatakan sehat jasmani dan rohani
e. Surat keterangan kelakuan baik dari kepolisian
f. Membawa pakaian kemeja (warna terang) celana/rok warna gelap berdasi untuk acara pembukaan serta pelatihan membawa pakaian olahraga untuk kegiatan outbound dan praktek kompetensi (magang) serta pakaian rapi.
Berikut ini tampilan Pohon Keputusan pada data (table) diatas.
Dari gambar pohon keputusan pada gambar di atas dapat dibentuk aturan sebagai berikut:
1. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_3
Dan Atr_3 = N_5
Dan Atr_4 = N_7
Dan Atr_5 = N_9
Maka H_1
2. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_3
Dan Atr_3 = N_5
Dan Atr_4 = N_7
Dan Atr_5 = N_10
Maka H_2
3. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_3
Dan Atr_3 = N_5
Dan Atr_4 = N_8
Maka H_3
4. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_3
Dan Atr_3 = N_6
Maka H_4
5. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_4
Maka H_5
6. Jika Atr_1 = N_2
Maka H_6
Aturan-aturan algoritma:
r1 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Sudah) Λ (SKD = Ada) Λ (Foto = Ada)
Λ (SKKB = Ada) = Lulus.
r2 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Sudah) Λ (SKD = Ada) Λ (Foto = Ada)
Λ (SKKB = Tidak Ada) = Tidak Lulus.
r3 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Sudah) Λ (SKD = Ada) Λ (Foto = Tidak
Ada) = Tidak Lulus.
r4 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Sudah) Λ (SKD = Tidak Ada) = Tidak
Lulus.
r5 : (Mengirim pernyataan = Ya) Λ (Legalisir Ijazah = Belum) = Tidak Lulus.
r6 : (Mengirim pernyataan = Tidak) = Tidak lulus.
Tugas SI (STRUCTURED ENGLISH & PSEUDOCODE)
STRUCTURED ENGLISH DAN PSEUDOCODE
Structured English (SE) merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. Pseudocode merupakan alternatif dari Structured English. Structured English mirip dengan pseudocode. Karena kemiripan ini, maka SE dan pseudocode sering dianggap sama.
Structured English berbasiskan bahasa Inggris sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemakai sistem.
Bentuk lain dari Structured English adalah structured Indonesia yang berbasiskan bahasa Indonesia.
Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai dab code menunjukan kode dari program, berarti pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang sebenarnya. Pseudocode berbasis pada bahasa pemrograman yang sesungguhnya seperti COBOL, FORTRAN atau PASCAL. Sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programmer. Pseudocode akan memudahkan programmer untuk memahami dan menggunkannya, karena mirip dengan kode-kode program sebenarnya. Pseudocode lebih terinci dibandingkan dengan Structured English, seperti menjelaskan juga tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka dan menutup file, subscript atau tipe-tipe data yang digunakan (misalnya real, integer, boolean) yang tidak disebutkan di Structured English.
Keterbatasan Structured English dan pseudocode adalah kurang baik untuk menggambarkan algoritma yang banyak mengandung penyeleksian kondisi atau keputusan (decision). Bagan Alir (Flowchart), Tabel Keputusan (decision Table) dan Pohon Keputusan (Decision Tree) merupakan alat yang baik untuk menggambarkan keputusan yang komplek.
STRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Struktur dasar dari Structured English dabn Pseudocode mengikuti struktur dasar dari pemrograman terstruktur (structured programming). Struktur dasar ini terdiri dari 3 macam struktur, yakni :
1. Struktur Urut (sequence structure)
2. Struktur Keputusan (decision structure)
3. Struktur Iterasi (iteration structure)
Sequence Structure
Struktur nini terdiri dari sebuah instruksi atau blok dari instruksi yang tidak mempunyai perulangan atau keputusan di dalalamnya. Strukture ini disebut juga struktur urut sederhana (simple sequence structure). Struktur ini semata-mata henya berisi langkah-langkah yang urut saja, satu diikuti yang lainnya.
Contoh :
Structured Indonesia
Baca data Jam-kerja
Hitung Gaji adalah Jam-kerja dikalikan Tarip
Tampilkan Gaji
Pseudocode
Baca data Jam-kerja dari keyboard
Hitung Gaji = Jam-kerja * Tarip
Tampilkan Gaji di monitor
Kumpulan dari instruksi ini dapat juga dijadikan dalam suatu modul yang diberi nama, misalkan PROSES-GAJI. Untuk menuliskan pseudocode yang memanggil modul ini dapat ditulis DO PROSES-GAJI.
Pseudocode dapat ditulis lebih terinci didasarkan pada suatu bahasa pemrograman tertentu. Misalnya BASIC.
Read Jam-kerja
Let Gaji = Jam-kerja * Tarip
Print Gaji
Pseudocode juga menunjukan proses membuka atau menutup file, meninisialisasi nilai awal dan lain sebaginya yang tidak di se butkan di Structured English atau Structured Indonesia.
Contoh :
Hitung = 0
Hitung Hitung + Kuantitas
Hitung = 0 merupakan pemberian nilai awal 0 ke variabel Hitung.
Decision Structure
Decision Structure (struktur keputusan) atau Selection Structure (struktur seleksi) terdiri atas :
1. If - Then
2. If - Then - Else
3. Case
Struktur If - Then
Structured English
If kondisi
Then tindakan
Structured Indonesia
Jika kondisi
maka tindakan
contoh :
If Nilai lebih besar dari 60
Then tambah 1 ke Lulus
atau
Jika Nilai lebih besar dari 60
Maka tambah 1 ke Lulus
Pseudocode
If kondisi Then
tindakan
Endif
If menunjukan awal dari blok dan Endif menunjukan akhir dari blok.
contoh :
If Nilai > 60 Then
Lulus = Lulus + 1
Endif
Iteration Structure
Iteration Structure (struktur iterasi), atau Loop Structure (struktur Perulangan), atau Repetition Structure (struktur repetisi) diterapkan pada situasi suatu instruksi atau group dari intruksi yang diproses berulangkali sampai kondisi yang diinginkan sudah dipenuhi. Struktur ini terdiri atas :
1. For
2. Repeat
3. Do-While
Struktur For
Structured English
For each item
tindakan
Structured Indonesia
Untuk masing-masing item
tindakan
Contoh :
Baca Jumlah-barang
Untuk masing-masing barang
Baca Nilai-penjualan (Unit dan Harga)
Hitung Nilai-barang yaitu Unit dikalikan Harga
Tampilkan dalam satu baris hasilnya
Hitung Jumlah
Tampilkan nilai Jumlah
Pseudocode
Do indeks = awal To ahir
Perform tindakan
Enddo
Contoh :
Jumlah = 0
Baca Jumlah-barang dari monitor
Do I = 1 to Jumlah-barang
Read data Unit dan Harga dari Monitor
Nilai-barang = Unit * Harga
Tampilkan baris laporan di printer
Jumlah = Jumlah + Nilai-barang
Enddo
Tampilkan Jumlah di printer
Gaya Penulisan
Structured English/Indonesia
1. Common Style
Gaya penulisan ini dalam penulisan SE/SI dilakukan dengan menggunakan huruf kecil.
2. Capitalized Common Style
Gaya penulisan ini dalam penulisan SE/SI dilakukan dengan menggunakan huruf Besar (kapital).
3. Outline Common Style
Gaya ini serinmg disebut juga gaya umum bernomor (numbered commond style) yaitu dengan menggunakan huruf kecil yang diberi nomor urut (mirip dengan penomoran indeks pada daftar isi)
4. Narrative Style
Gaya ini dalam penulisannya menggunakan bentuk uraian atau satu kesatuan cerita (narrartive)
5. Gaya yang lain.
Gaya penulisan lain yang dapat digunakan adalah dengan menuliskan kata kunci (IF, THEN, ELSE dsb) ditulis dengan huruf kapital dan kata-kata yang tercantum dalam kamus data diberi garis bawah.
Pseudocode
1. Kata kunci (keywords) atau kata cadangan (reserved words) ditulis dengan huruf tebal atau huruf kapital atau digaris bawahi dan kata-kata yang lainnya ditulis dengan huruf kecil.
2. Kata kunci (IF, THEN, ELSE, REPEAT, UNTIL, FOR, DO, WHILE) yang membentuk struktur ditulis dengan menggunakan huruf kapital dan kata-kata yang tercantum di dalam kamus data ditulis dengan diberi garis bawah.
Structured English (SE) merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. Pseudocode merupakan alternatif dari Structured English. Structured English mirip dengan pseudocode. Karena kemiripan ini, maka SE dan pseudocode sering dianggap sama.
Structured English berbasiskan bahasa Inggris sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan suatu algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemakai sistem.
Bentuk lain dari Structured English adalah structured Indonesia yang berbasiskan bahasa Indonesia.
Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai dab code menunjukan kode dari program, berarti pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang sebenarnya. Pseudocode berbasis pada bahasa pemrograman yang sesungguhnya seperti COBOL, FORTRAN atau PASCAL. Sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programmer. Pseudocode akan memudahkan programmer untuk memahami dan menggunkannya, karena mirip dengan kode-kode program sebenarnya. Pseudocode lebih terinci dibandingkan dengan Structured English, seperti menjelaskan juga tentang pemberian nilai awal dari suatu variabel, membuka dan menutup file, subscript atau tipe-tipe data yang digunakan (misalnya real, integer, boolean) yang tidak disebutkan di Structured English.
Keterbatasan Structured English dan pseudocode adalah kurang baik untuk menggambarkan algoritma yang banyak mengandung penyeleksian kondisi atau keputusan (decision). Bagan Alir (Flowchart), Tabel Keputusan (decision Table) dan Pohon Keputusan (Decision Tree) merupakan alat yang baik untuk menggambarkan keputusan yang komplek.
STRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Struktur dasar dari Structured English dabn Pseudocode mengikuti struktur dasar dari pemrograman terstruktur (structured programming). Struktur dasar ini terdiri dari 3 macam struktur, yakni :
1. Struktur Urut (sequence structure)
2. Struktur Keputusan (decision structure)
3. Struktur Iterasi (iteration structure)
Sequence Structure
Struktur nini terdiri dari sebuah instruksi atau blok dari instruksi yang tidak mempunyai perulangan atau keputusan di dalalamnya. Strukture ini disebut juga struktur urut sederhana (simple sequence structure). Struktur ini semata-mata henya berisi langkah-langkah yang urut saja, satu diikuti yang lainnya.
Contoh :
Structured Indonesia
Baca data Jam-kerja
Hitung Gaji adalah Jam-kerja dikalikan Tarip
Tampilkan Gaji
Pseudocode
Baca data Jam-kerja dari keyboard
Hitung Gaji = Jam-kerja * Tarip
Tampilkan Gaji di monitor
Kumpulan dari instruksi ini dapat juga dijadikan dalam suatu modul yang diberi nama, misalkan PROSES-GAJI. Untuk menuliskan pseudocode yang memanggil modul ini dapat ditulis DO PROSES-GAJI.
Pseudocode dapat ditulis lebih terinci didasarkan pada suatu bahasa pemrograman tertentu. Misalnya BASIC.
Read Jam-kerja
Let Gaji = Jam-kerja * Tarip
Print Gaji
Pseudocode juga menunjukan proses membuka atau menutup file, meninisialisasi nilai awal dan lain sebaginya yang tidak di se butkan di Structured English atau Structured Indonesia.
Contoh :
Hitung = 0
Hitung Hitung + Kuantitas
Hitung = 0 merupakan pemberian nilai awal 0 ke variabel Hitung.
Decision Structure
Decision Structure (struktur keputusan) atau Selection Structure (struktur seleksi) terdiri atas :
1. If - Then
2. If - Then - Else
3. Case
Struktur If - Then
Structured English
If kondisi
Then tindakan
Structured Indonesia
Jika kondisi
maka tindakan
contoh :
If Nilai lebih besar dari 60
Then tambah 1 ke Lulus
atau
Jika Nilai lebih besar dari 60
Maka tambah 1 ke Lulus
Pseudocode
If kondisi Then
tindakan
Endif
If menunjukan awal dari blok dan Endif menunjukan akhir dari blok.
contoh :
If Nilai > 60 Then
Lulus = Lulus + 1
Endif
Iteration Structure
Iteration Structure (struktur iterasi), atau Loop Structure (struktur Perulangan), atau Repetition Structure (struktur repetisi) diterapkan pada situasi suatu instruksi atau group dari intruksi yang diproses berulangkali sampai kondisi yang diinginkan sudah dipenuhi. Struktur ini terdiri atas :
1. For
2. Repeat
3. Do-While
Struktur For
Structured English
For each item
tindakan
Structured Indonesia
Untuk masing-masing item
tindakan
Contoh :
Baca Jumlah-barang
Untuk masing-masing barang
Baca Nilai-penjualan (Unit dan Harga)
Hitung Nilai-barang yaitu Unit dikalikan Harga
Tampilkan dalam satu baris hasilnya
Hitung Jumlah
Tampilkan nilai Jumlah
Pseudocode
Do indeks = awal To ahir
Perform tindakan
Enddo
Contoh :
Jumlah = 0
Baca Jumlah-barang dari monitor
Do I = 1 to Jumlah-barang
Read data Unit dan Harga dari Monitor
Nilai-barang = Unit * Harga
Tampilkan baris laporan di printer
Jumlah = Jumlah + Nilai-barang
Enddo
Tampilkan Jumlah di printer
Gaya Penulisan
Structured English/Indonesia
1. Common Style
Gaya penulisan ini dalam penulisan SE/SI dilakukan dengan menggunakan huruf kecil.
2. Capitalized Common Style
Gaya penulisan ini dalam penulisan SE/SI dilakukan dengan menggunakan huruf Besar (kapital).
3. Outline Common Style
Gaya ini serinmg disebut juga gaya umum bernomor (numbered commond style) yaitu dengan menggunakan huruf kecil yang diberi nomor urut (mirip dengan penomoran indeks pada daftar isi)
4. Narrative Style
Gaya ini dalam penulisannya menggunakan bentuk uraian atau satu kesatuan cerita (narrartive)
5. Gaya yang lain.
Gaya penulisan lain yang dapat digunakan adalah dengan menuliskan kata kunci (IF, THEN, ELSE dsb) ditulis dengan huruf kapital dan kata-kata yang tercantum dalam kamus data diberi garis bawah.
Pseudocode
1. Kata kunci (keywords) atau kata cadangan (reserved words) ditulis dengan huruf tebal atau huruf kapital atau digaris bawahi dan kata-kata yang lainnya ditulis dengan huruf kecil.
2. Kata kunci (IF, THEN, ELSE, REPEAT, UNTIL, FOR, DO, WHILE) yang membentuk struktur ditulis dengan menggunakan huruf kapital dan kata-kata yang tercantum di dalam kamus data ditulis dengan diberi garis bawah.
Tugas SI (KAMUS DATA)
KAMUS DATA
Kamus data atau systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data
dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Dengan DD analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem
dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, DD digunakan sebagai alat
komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem tentang data yang
mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang
informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan
sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan
database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD (Data Flow
Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama
arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu
arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di DD.
Gambar berikut menunjukkan hubungan antara DFD dengan DD.
Gambar 3.1 : Hubungan antara Data Flow Diagram (DFD) dengan Data Dictionary (DD).
DD tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi
membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan
mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara
presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian
yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,
misalnya alamat diuraikan menjadi kota, kodepos, propinsi, dan negara.
3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan
aliran.
5. Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi
titik perhatian dalam entity relationship diagram.
Isi DD.
Data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang
data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka DD harus memuat
hal-hal berikut :
a. Nama arus data.
Karena DD dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka
nama dari arus data juga harus dicatat di DD, sehingga mereka yang
membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus
data tertentu di DFD dapat langsung mencarinya dengan mudah di DD.
b. Alias.
Alias atan nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data ayang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya, misalnnya bagian
pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan.
Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur
data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
c. Bentuk data.
Bentuk data perlu dicatat di DD, karena dapat digunakan untuk
mengelompokkan DD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau
formulir akan digunakan untuk merancang bentuk input sistem.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak
dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk merancang
output yang akan dihasilkan oleh sistem.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan dilayar
monitor akan digunakan untuk merancang tampilan layar yang akan
dihasilkan oleh sistem.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk parameter dan
variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir,
laporan, dokumen cetakan komputer, tampilan di layar monitor,
variabel dan field akan digunakan untuk merancang database.
d. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di DD supaya memudahkan
mencari arus data ini di DFD.
e. Penjelasan.
Untuk tidak memperjleas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat
di DD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah
tembusan permintaaan persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai
tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
f. Periode.
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu
dicatat di DD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan
input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus
dilakukakan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
g. Volume.
Volume yang perlu dicatat di DD adalah tentang volumen rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya
rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu dan
volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak, Volume ini digunakan
untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan,
kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
h. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di DD terdiri dari
item-item apa saja.
Simbol DD
Kebanyakan sistem, kadang-kadang elemen data terlalu kompleks untuk
didefinisikan. Kekomplekkan tersebut seharusnya diuraikan melalui sejumlah
elemen data yang lebih sederhana. Kemudian elemen data yang lebih sederhana
tersebut didefinisikan kembali hingga nilai dan satuan relevan dan
elementer. Pendefinisian tersebut menggunakan notasi yang umum digunakan
dalam menganalisa sistem dengan menggunakan sejumlah simbol, seperti
berikut :
No Simbol Uraian
1 = Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya
2 + Dan
3 () Opsional (boleh ada atau boleh tidak ada)
4 {} Pengulangan
5 [ ] Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi
6 ** Komentar
7 @ Identifikasi atribut kunci
8 | Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara simbol [ ]
Tabel 3.1 : Simbol Data Dictionary Sumber : Pengantar Perancangan Sistem, Husni Iskandar Pohan, dkk.
Sebagai contoh atribut NAMA, yang apabila dirincikan akan memiliki sejumlah
atribut pendukung, yaitu : gelar, nama_awal (first_name), nama_tengah
(middle_name), nama akhir (last_name).
Nama = Gelar + Nama_awal + Nama_tengah + Nama_akhir .
a. Gelar = | Tuan | Nyonya | Nona | Doktor | Profesor
Nama_awal = karakter_valid
Nama_awal = karakter_valid
Nama_tengah = karakter_valid
Nama_akhir = karakter_valid
Karakter_valid = [ A-Z | a-z | 0-9 | ' | - | | ]
Untuk melengkapi definis elemen data ada sejumlah hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
a. Kejelasan arti elemen data dalam konteks aplikasi yang biasanya
dideskripsikan sebagai komentar dengan notasi **.
b. Komposisi elemen data, jika masih dapat diuraikan lagi.
c. Nilai dan satuan elemen data, jika sudah tidak dapat diuraikan lagi.
Sebagai contoh, dalam pembangunan medical system yang menyimpan data pasien,
dapat didefinisikan data berat dan tinggi dengan cara sebagai berikut ;
a. Berat = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
b. Tinggi = * tinggi pasien ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
c. Tinggi_sekarang = * satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
d. Berat_sekarang = * satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
e. Tanggal_lahir = * satuan : hari sejak 1 Jan 1900 ; rentang 36500 *
f. Jenis_kelamin = * nilai : [ P | W ] *
Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan
atau tidak perlu digunakan sebagai pilihan dari sejumlah alternatif.
Masalah alternatif pilihan merupakan hal penting, karena pemakai harus
diyakinkan bahwa semua kemungkinan yang ada sudah tercakup.
Pemakai akan kewalahan jika harus membaca seluruh DD, item demi item
untuk mengecek kebenaran DD tersebut. Ada sejumlah cara untuk mengecek
kelengkapan, konsistensi, dan kontradiksi melalui testing dengan sejumlah
pertanyaan seperti berikut :
a. Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam DD ?.
b. Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan ?.
c. Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali ?.
d. Apakah semua notasi yang digunakan pada DD sudah dikoreksi ?.
e. Adalah elemen data dalam DD tidak menjelaskan sesuatu dalam DFD
(Data Flow Diagram) atau ER (Entity Relationship).
Kamus data atau systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data
dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Dengan DD analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem
dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, DD digunakan sebagai alat
komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem tentang data yang
mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang
informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan
sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan
database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD (Data Flow
Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama
arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu
arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di DD.
Gambar berikut menunjukkan hubungan antara DFD dengan DD.
Gambar 3.1 : Hubungan antara Data Flow Diagram (DFD) dengan Data Dictionary (DD).
DD tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi
membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan
mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara
presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian
yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,
misalnya alamat diuraikan menjadi kota, kodepos, propinsi, dan negara.
3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan
aliran.
5. Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi
titik perhatian dalam entity relationship diagram.
Isi DD.
Data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang
data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka DD harus memuat
hal-hal berikut :
a. Nama arus data.
Karena DD dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka
nama dari arus data juga harus dicatat di DD, sehingga mereka yang
membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus
data tertentu di DFD dapat langsung mencarinya dengan mudah di DD.
b. Alias.
Alias atan nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data ayang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya, misalnnya bagian
pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan.
Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur
data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
c. Bentuk data.
Bentuk data perlu dicatat di DD, karena dapat digunakan untuk
mengelompokkan DD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau
formulir akan digunakan untuk merancang bentuk input sistem.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak
dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk merancang
output yang akan dihasilkan oleh sistem.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan dilayar
monitor akan digunakan untuk merancang tampilan layar yang akan
dihasilkan oleh sistem.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk parameter dan
variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program.
· DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir,
laporan, dokumen cetakan komputer, tampilan di layar monitor,
variabel dan field akan digunakan untuk merancang database.
d. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di DD supaya memudahkan
mencari arus data ini di DFD.
e. Penjelasan.
Untuk tidak memperjleas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat
di DD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah
tembusan permintaaan persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai
tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
f. Periode.
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu
dicatat di DD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan
input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus
dilakukakan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
g. Volume.
Volume yang perlu dicatat di DD adalah tentang volumen rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya
rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu dan
volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak, Volume ini digunakan
untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan,
kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
h. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di DD terdiri dari
item-item apa saja.
Simbol DD
Kebanyakan sistem, kadang-kadang elemen data terlalu kompleks untuk
didefinisikan. Kekomplekkan tersebut seharusnya diuraikan melalui sejumlah
elemen data yang lebih sederhana. Kemudian elemen data yang lebih sederhana
tersebut didefinisikan kembali hingga nilai dan satuan relevan dan
elementer. Pendefinisian tersebut menggunakan notasi yang umum digunakan
dalam menganalisa sistem dengan menggunakan sejumlah simbol, seperti
berikut :
No Simbol Uraian
1 = Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya
2 + Dan
3 () Opsional (boleh ada atau boleh tidak ada)
4 {} Pengulangan
5 [ ] Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi
6 ** Komentar
7 @ Identifikasi atribut kunci
8 | Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara simbol [ ]
Tabel 3.1 : Simbol Data Dictionary Sumber : Pengantar Perancangan Sistem, Husni Iskandar Pohan, dkk.
Sebagai contoh atribut NAMA, yang apabila dirincikan akan memiliki sejumlah
atribut pendukung, yaitu : gelar, nama_awal (first_name), nama_tengah
(middle_name), nama akhir (last_name).
Nama = Gelar + Nama_awal + Nama_tengah + Nama_akhir .
a. Gelar = | Tuan | Nyonya | Nona | Doktor | Profesor
Nama_awal = karakter_valid
Nama_awal = karakter_valid
Nama_tengah = karakter_valid
Nama_akhir = karakter_valid
Karakter_valid = [ A-Z | a-z | 0-9 | ' | - | | ]
Untuk melengkapi definis elemen data ada sejumlah hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
a. Kejelasan arti elemen data dalam konteks aplikasi yang biasanya
dideskripsikan sebagai komentar dengan notasi **.
b. Komposisi elemen data, jika masih dapat diuraikan lagi.
c. Nilai dan satuan elemen data, jika sudah tidak dapat diuraikan lagi.
Sebagai contoh, dalam pembangunan medical system yang menyimpan data pasien,
dapat didefinisikan data berat dan tinggi dengan cara sebagai berikut ;
a. Berat = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
b. Tinggi = * tinggi pasien ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
c. Tinggi_sekarang = * satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
d. Berat_sekarang = * satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
e. Tanggal_lahir = * satuan : hari sejak 1 Jan 1900 ; rentang 36500 *
f. Jenis_kelamin = * nilai : [ P | W ] *
Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan
atau tidak perlu digunakan sebagai pilihan dari sejumlah alternatif.
Masalah alternatif pilihan merupakan hal penting, karena pemakai harus
diyakinkan bahwa semua kemungkinan yang ada sudah tercakup.
Pemakai akan kewalahan jika harus membaca seluruh DD, item demi item
untuk mengecek kebenaran DD tersebut. Ada sejumlah cara untuk mengecek
kelengkapan, konsistensi, dan kontradiksi melalui testing dengan sejumlah
pertanyaan seperti berikut :
a. Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam DD ?.
b. Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan ?.
c. Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali ?.
d. Apakah semua notasi yang digunakan pada DD sudah dikoreksi ?.
e. Adalah elemen data dalam DD tidak menjelaskan sesuatu dalam DFD
(Data Flow Diagram) atau ER (Entity Relationship).
Selasa, 11 Januari 2011
Tugas Sistem Informasi (ERD)
ERD(Entity Relationship Diagram)
Dalam rekayasa perangkat lunak, model entitas-hubungan (ERM) adalah representasi abstrak dan konseptual data. Entitas-hubungan pemodelan adalah metode pemodelan database, digunakan untuk menghasilkan jenis skema konseptual atau semantik model data dari sistem, seringkali sebuah database relasional, dan persyaratan secara top-down. Diagram yang dibuat oleh proses ini disebut diagram entitas-hubungan, diagram ER, atau ERD.
Referensi definitif untuk pemodelan entitas-hubungan adalah 1.976 kertas Peter Chen. [1] Namun, varian dari ide yang ada sebelumnya, [2] dan telah dirancang kemudian
Contoh Dari Diagram ERD :
Tahap pertama dari rancangan sistem informasi menggunakan model ini selama analisis persyaratan untuk menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan ontologi apapun (yaitu gambaran dan klasifikasi istilah yang digunakan dan hubungan mereka) untuk area tertentu bunga. Dalam hal desain sistem informasi yang didasarkan pada database, model data konseptual adalah, pada tahap berikutnya (biasanya disebut desain logis), dipetakan ke model data logis, seperti model relasional, yang pada gilirannya dipetakan ke model fisik selama desain fisik. Perhatikan bahwa kadang-kadang, fase kedua yang disebut sebagai "desain fisik".
Ada sejumlah konvensi untuk diagram entitas-hubungan (ERD). Notasi klasik terutama berhubungan dengan pemodelan konseptual. Ada berbagai notasi yang digunakan dalam desain database logis dan fisik, seperti IDEF1X.
Blok bangunan: entitas, hubungan, dan atribut
Entitas dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diakui sebagai mampu eksistensi independen dan yang dapat diidentifikasi secara unik. entitas adalah sebuah abstraksi dari kompleksitas dari domain tertentu. Ketika kita berbicara tentang sebuah entitas yang biasanya kita berbicara tentang beberapa aspek dari dunia nyata yang dapat dibedakan dari aspek-aspek lain dari dunia nyata. [3]
Entitas mungkin benda fisik seperti rumah atau mobil, acara seperti penjualan rumah atau layanan mobil, atau konsep seperti transaksi nasabah atau perintah. Meskipun entitas istilah yang paling sering digunakan, berikut Chen kita benar-benar harus membedakan antara suatu entitas dan entitas-tipe. Sebuah entitas-type kategori. Sebuah entitas, tegasnya, adalah sebuah contoh dari jenis-entitas yang diberikan. Ada contoh biasanya banyak dari jenis-entitas. Karena tipe entitas panjang agak rumit, kebanyakan orang cenderung menggunakan istilah entitas sebagai sinonim untuk istilah ini.
Entitas dapat dianggap sebagai kata benda. Contoh: komputer, seorang karyawan, lagu, teorema matematika.
Suatu hubungan menangkap bagaimana dua atau lebih entitas yang terkait satu sama lain. Hubungan dapat dianggap sebagai kata kerja, menghubungkan dua atau lebih kata benda. Contoh: seorang memiliki hubungan antara perusahaan dan komputer, mengawasi hubungan antara seorang karyawan dan departemen, yang melakukan hubungan antara seorang seniman dan sebuah lagu, terbukti hubungan antara matematika dan teorema.
Aspek linguistik Model yang dijelaskan di atas digunakan dalam bahasa query database deklaratif Errol, yang meniru bahasa alami konstruksi.
Entitas dan hubungan dapat keduanya memiliki atribut. Contoh: entitas karyawan mungkin memiliki Social Security Number (SSN) atribut; hubungan terbukti mungkin memiliki atribut tanggal.
Setiap entitas (kecuali itu adalah entitas lemah) harus memiliki satu set minimal atribut unik mengidentifikasi, yang disebut primary key entitas.
Entitas-hubungan diagram tidak menunjukkan entitas tunggal atau satu contoh hubungan. Sebaliknya, mereka menunjukkan set set entitas dan hubungan. Contoh: lagu tertentu adalah suatu entitas. Pengumpulan semua lagu dalam database adalah sebuah himpunan entitas. Hubungan dimakan antara anak dan makan siang dia adalah hubungan tunggal. Himpunan semua hubungan anak-makan siang tersebut dalam database adalah hubungan satu set. Dengan kata lain, satu set hubungan sesuai dengan relasi dalam matematika, sementara hubungan sesuai dengan anggota dari relasi.
Dalam rekayasa perangkat lunak, model entitas-hubungan (ERM) adalah representasi abstrak dan konseptual data. Entitas-hubungan pemodelan adalah metode pemodelan database, digunakan untuk menghasilkan jenis skema konseptual atau semantik model data dari sistem, seringkali sebuah database relasional, dan persyaratan secara top-down. Diagram yang dibuat oleh proses ini disebut diagram entitas-hubungan, diagram ER, atau ERD.
Referensi definitif untuk pemodelan entitas-hubungan adalah 1.976 kertas Peter Chen. [1] Namun, varian dari ide yang ada sebelumnya, [2] dan telah dirancang kemudian
Contoh Dari Diagram ERD :
Tahap pertama dari rancangan sistem informasi menggunakan model ini selama analisis persyaratan untuk menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan ontologi apapun (yaitu gambaran dan klasifikasi istilah yang digunakan dan hubungan mereka) untuk area tertentu bunga. Dalam hal desain sistem informasi yang didasarkan pada database, model data konseptual adalah, pada tahap berikutnya (biasanya disebut desain logis), dipetakan ke model data logis, seperti model relasional, yang pada gilirannya dipetakan ke model fisik selama desain fisik. Perhatikan bahwa kadang-kadang, fase kedua yang disebut sebagai "desain fisik".
Ada sejumlah konvensi untuk diagram entitas-hubungan (ERD). Notasi klasik terutama berhubungan dengan pemodelan konseptual. Ada berbagai notasi yang digunakan dalam desain database logis dan fisik, seperti IDEF1X.
Blok bangunan: entitas, hubungan, dan atribut
Entitas dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diakui sebagai mampu eksistensi independen dan yang dapat diidentifikasi secara unik. entitas adalah sebuah abstraksi dari kompleksitas dari domain tertentu. Ketika kita berbicara tentang sebuah entitas yang biasanya kita berbicara tentang beberapa aspek dari dunia nyata yang dapat dibedakan dari aspek-aspek lain dari dunia nyata. [3]
Entitas mungkin benda fisik seperti rumah atau mobil, acara seperti penjualan rumah atau layanan mobil, atau konsep seperti transaksi nasabah atau perintah. Meskipun entitas istilah yang paling sering digunakan, berikut Chen kita benar-benar harus membedakan antara suatu entitas dan entitas-tipe. Sebuah entitas-type kategori. Sebuah entitas, tegasnya, adalah sebuah contoh dari jenis-entitas yang diberikan. Ada contoh biasanya banyak dari jenis-entitas. Karena tipe entitas panjang agak rumit, kebanyakan orang cenderung menggunakan istilah entitas sebagai sinonim untuk istilah ini.
Entitas dapat dianggap sebagai kata benda. Contoh: komputer, seorang karyawan, lagu, teorema matematika.
Suatu hubungan menangkap bagaimana dua atau lebih entitas yang terkait satu sama lain. Hubungan dapat dianggap sebagai kata kerja, menghubungkan dua atau lebih kata benda. Contoh: seorang memiliki hubungan antara perusahaan dan komputer, mengawasi hubungan antara seorang karyawan dan departemen, yang melakukan hubungan antara seorang seniman dan sebuah lagu, terbukti hubungan antara matematika dan teorema.
Aspek linguistik Model yang dijelaskan di atas digunakan dalam bahasa query database deklaratif Errol, yang meniru bahasa alami konstruksi.
Entitas dan hubungan dapat keduanya memiliki atribut. Contoh: entitas karyawan mungkin memiliki Social Security Number (SSN) atribut; hubungan terbukti mungkin memiliki atribut tanggal.
Setiap entitas (kecuali itu adalah entitas lemah) harus memiliki satu set minimal atribut unik mengidentifikasi, yang disebut primary key entitas.
Entitas-hubungan diagram tidak menunjukkan entitas tunggal atau satu contoh hubungan. Sebaliknya, mereka menunjukkan set set entitas dan hubungan. Contoh: lagu tertentu adalah suatu entitas. Pengumpulan semua lagu dalam database adalah sebuah himpunan entitas. Hubungan dimakan antara anak dan makan siang dia adalah hubungan tunggal. Himpunan semua hubungan anak-makan siang tersebut dalam database adalah hubungan satu set. Dengan kata lain, satu set hubungan sesuai dengan relasi dalam matematika, sementara hubungan sesuai dengan anggota dari relasi.
Tugas Sistem Infomasi (DFD)
DFD(Data Flow Diagram)
Sebuah data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis dari "aliran" data melalui sistem informasi. DFDs juga dapat digunakan untuk visualisasi pengolahan data (desain terstruktur).
Pada DFD, item data mengalir dari sumber data eksternal atau menyimpan data internal untuk sebuah toko data internal atau tenggelam data eksternal, melalui proses internal.
Sebuah DFD tidak memberikan informasi tentang waktu proses, atau sekitar apakah proses akan beroperasi secara berurutan atau paralel. Oleh karena itu sangat berbeda dari suatu flowchart, yang menunjukkan aliran kontrol melalui sebuah algoritma, yang memungkinkan pembaca untuk menentukan apa yang akan dilakukan operasi, dalam keadaan apa urutan, dan di bawah apa, tapi tidak apa jenis data akan input dan output dari sistem, atau dimana data akan datang dari dan pergi ke, atau dimana data akan disimpan (semua yang ditampilkan pada DFD).
Ini adalah praktek umum untuk menggambar konteks data flow diagram tingkat pertama, yang menunjukkan interaksi antara sistem dan agen eksternal yang bertindak sebagai sumber data dan tenggelam data. Pada diagram konteks (juga dikenal sebagai 'Level 0 DFD') interaksi sistem dengan dunia luar dimodelkan murni dalam hal arus data melalui batas sistem. Diagram konteks menunjukkan seluruh sistem sebagai proses tunggal, dan tidak memberikan petunjuk untuk organisasi internal.
Ini DFD konteks-level berikutnya "meledak", untuk menghasilkan Tingkat 1 DFD yang menunjukkan beberapa detail dari sistem yang dimodelkan. Tingkat 1 DFD menunjukkan bagaimana sistem ini dibagi menjadi sub-sistem (proses), masing-masing berhubungan dengan satu atau lebih data mengalir ke atau dari agen eksternal, dan yang bersama-sama memberikan semua fungsi sistem sebagai keseluruhan. Hal ini juga mengidentifikasi menyimpan data internal yang harus ada supaya sistem untuk melakukan tugasnya, dan menunjukkan aliran data antara berbagai bagian dari sistem.
Data flow diagram diusulkan oleh Larry Constantine, pengembang asli desain terstruktur, berdasarkan "data flow grafik" Martin dan Estrin's model perhitungan.
Data flow diagram (DFDs) adalah salah satu dari tiga perspektif penting dari analisis terstruktur-sistem dan metode desain SSADM. Sponsor proyek dan pengguna akhir perlu diberikan pengarahan dan dikonsultasikan di semua tahap evolusi suatu sistem. Dengan diagram aliran data, pengguna dapat memvisualisasikan bagaimana sistem akan beroperasi, apa sistem akan dicapai, dan bagaimana sistem akan diimplementasikan. dataflow diagram sistem tua itu bisa dibuat dan dibandingkan dengan diagram alir data sistem baru untuk menarik perbandingan untuk menerapkan sistem yang lebih efisien. diagram aliran data dapat digunakan untuk menyediakan pengguna akhir dengan ide fisik dimana data yang mereka masukan pada akhirnya memiliki pengaruh pada struktur dari keseluruhan sistem untuk pengiriman laporan. Bagaimana setiap sistem dikembangkan dapat ditentukan melalui diagram aliran data.
Dalam rangka mengembangkan seperangkat meratakan diagram aliran data analis / desainer dipaksa untuk mengatasi bagaimana sistem tersebut dapat diuraikan menjadi komponen sub-sistem, dan untuk mengidentifikasi data transaksi dalam model data.
Ada notasi yang berbeda untuk menggambar diagram alir data (Yourdon & Coad dan Gane & Sarson , mendefinisikan representasi visual yang berbeda untuk proses, menyimpan data, aliran data, dan entitas eksternal.
Beberapa Contoh Diagram Dari DFD Adalah Sebagai Berikut :
Sebuah data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis dari "aliran" data melalui sistem informasi. DFDs juga dapat digunakan untuk visualisasi pengolahan data (desain terstruktur).
Pada DFD, item data mengalir dari sumber data eksternal atau menyimpan data internal untuk sebuah toko data internal atau tenggelam data eksternal, melalui proses internal.
Sebuah DFD tidak memberikan informasi tentang waktu proses, atau sekitar apakah proses akan beroperasi secara berurutan atau paralel. Oleh karena itu sangat berbeda dari suatu flowchart, yang menunjukkan aliran kontrol melalui sebuah algoritma, yang memungkinkan pembaca untuk menentukan apa yang akan dilakukan operasi, dalam keadaan apa urutan, dan di bawah apa, tapi tidak apa jenis data akan input dan output dari sistem, atau dimana data akan datang dari dan pergi ke, atau dimana data akan disimpan (semua yang ditampilkan pada DFD).
Ini adalah praktek umum untuk menggambar konteks data flow diagram tingkat pertama, yang menunjukkan interaksi antara sistem dan agen eksternal yang bertindak sebagai sumber data dan tenggelam data. Pada diagram konteks (juga dikenal sebagai 'Level 0 DFD') interaksi sistem dengan dunia luar dimodelkan murni dalam hal arus data melalui batas sistem. Diagram konteks menunjukkan seluruh sistem sebagai proses tunggal, dan tidak memberikan petunjuk untuk organisasi internal.
Ini DFD konteks-level berikutnya "meledak", untuk menghasilkan Tingkat 1 DFD yang menunjukkan beberapa detail dari sistem yang dimodelkan. Tingkat 1 DFD menunjukkan bagaimana sistem ini dibagi menjadi sub-sistem (proses), masing-masing berhubungan dengan satu atau lebih data mengalir ke atau dari agen eksternal, dan yang bersama-sama memberikan semua fungsi sistem sebagai keseluruhan. Hal ini juga mengidentifikasi menyimpan data internal yang harus ada supaya sistem untuk melakukan tugasnya, dan menunjukkan aliran data antara berbagai bagian dari sistem.
Data flow diagram diusulkan oleh Larry Constantine, pengembang asli desain terstruktur, berdasarkan "data flow grafik" Martin dan Estrin's model perhitungan.
Data flow diagram (DFDs) adalah salah satu dari tiga perspektif penting dari analisis terstruktur-sistem dan metode desain SSADM. Sponsor proyek dan pengguna akhir perlu diberikan pengarahan dan dikonsultasikan di semua tahap evolusi suatu sistem. Dengan diagram aliran data, pengguna dapat memvisualisasikan bagaimana sistem akan beroperasi, apa sistem akan dicapai, dan bagaimana sistem akan diimplementasikan. dataflow diagram sistem tua itu bisa dibuat dan dibandingkan dengan diagram alir data sistem baru untuk menarik perbandingan untuk menerapkan sistem yang lebih efisien. diagram aliran data dapat digunakan untuk menyediakan pengguna akhir dengan ide fisik dimana data yang mereka masukan pada akhirnya memiliki pengaruh pada struktur dari keseluruhan sistem untuk pengiriman laporan. Bagaimana setiap sistem dikembangkan dapat ditentukan melalui diagram aliran data.
Dalam rangka mengembangkan seperangkat meratakan diagram aliran data analis / desainer dipaksa untuk mengatasi bagaimana sistem tersebut dapat diuraikan menjadi komponen sub-sistem, dan untuk mengidentifikasi data transaksi dalam model data.
Ada notasi yang berbeda untuk menggambar diagram alir data (Yourdon & Coad dan Gane & Sarson , mendefinisikan representasi visual yang berbeda untuk proses, menyimpan data, aliran data, dan entitas eksternal.
Beberapa Contoh Diagram Dari DFD Adalah Sebagai Berikut :
Tugas Sistem Informasi (SAP)
SAP(System Application And Product In Data Processing)
SAP, dimulai pada tahun 1972 oleh lima mantan karyawan IBM di Mannheim, Jerman, menyatakan bahwa itu adalah terbesar di dunia antar-perusahaan perangkat lunak perusahaan dan pemasok software independen terbesar keempat di dunia, secara keseluruhan.
Nama asli untuk SAP Jerman: ". Aplikasi Sistem dan Produk" Systeme, Anwendungen, Produkte, bahasa Jerman SAP Ide awalnya adalah untuk menyediakan pelanggan dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan database perusahaan yang umum untuk berbagai aplikasi yang komprehensif. Secara bertahap, aplikasi yang telah dirakit dan hari ini banyak perusahaan, termasuk IBM dan Microsoft, yang menggunakan produk SAP untuk menjalankan bisnis mereka sendiri.
aplikasi SAP, dibangun di sekitar R terbaru mereka / 3 sistem, memberikan kemampuan untuk mengelola keuangan, aset, dan akuntansi biaya, operasi produksi dan bahan-bahan, personil, tanaman, dan dokumen diarsipkan. R / 3 sistem berjalan pada berbagai platform termasuk Windows 2000 dan menggunakan klien / server model. Versi terbaru dari R / 3 mencakup internet paket-komprehensif diaktifkan.
SAP baru-baru ini menyusun kembali penawaran produk di bawah antarmuka Web yang komprehensif, yang disebut mySAP.com, dan menambahkan aplikasi baru e-bisnis, termasuk manajemen hubungan pelanggan (CRM) dan manajemen rantai suplai (SCM).
Pada Januari 2007, SAP, sebuah perusahaan publik, memiliki lebih dari 38,4000 karyawan di lebih dari 50 negara, dan lebih dari 36.200 pelanggan di seluruh dunia. SAP adalah mengalihkan perhatian kepada bisnis skala kecil dan menengah (UKM). A R terbaru / 3 versi diberikan untuk platform IBM AS/400.
Seperti yang disebutkan sebelumnya SAP adalah singkatan dari "Sistem Aplikasi & Produk" yang menciptakan database terpusat umum untuk semua aplikasi yang berjalan di sebuah organisasi. Aplikasi ini telah dirakit sedemikian rupa serbaguna yang menangani semua departemen fungsional dalam suatu organisasi. Saat ini perusahaan besar termasuk Microsoft dan IBM menggunakan produk SAP untuk menjalankan bisnis mereka sendiri.
R / 2, yang berlari pada arsitektur Mainframe, adalah versi SAP pertama. produk Sap's umumnya terfokus pada Enterprise Resource Planning (ERP). aplikasi Sap's dibangun sekitar R / 3 sistem yang menyediakan fungsionalitas untuk mengelola operasi produk, akuntansi biaya, aset, material dan personil. R / 3 sistem SAP berjalan pada sebagian besar platform termasuk windows 2000 dan menggunakan klien / memutuskan model.
SAP menyediakan sebagian besar aplikasi perusahaan yang meliputi:
1. SAP Pengetahuan Gudang (KW)
2. Product Lifecycle Management (PLM)
3. Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HRMS)
4. Supplier Relationship Management (SRM)
5. Manajemen Rantai Pasokan (SCM)
6. Customer Relationship Management (CRM)
7. Advanced Planner dan Optimizer (APO)
8. Gudang Informasi Bisnis (BW)
SAP NetWeaver adalah teknologi terbaru yang diperkenalkan oleh SAP. produk SAP terutama difokuskan pada organisasi-organisasi besar yang terutama terdiri dari Fortune 500 perusahaan dan nomor satu pilihan untuk sistem ERP di seluruh dunia. SAP memiliki solusi perangkat lunak yang disebut SAP Business One (SAP B1) dan SAP semua dalam satu yang terutama dibuat untuk organisasi berukuran kecil dan menengah. produk SAP yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia dan di lebih dari 120 negara dan terus meningkat. SAP memiliki lebih dari 38, 4000 karyawan di lebih dari 50 negara, dan lebih dari 36.200 pelanggan di seluruh dunia sebagai on Jan 2007.
SAP, dimulai pada tahun 1972 oleh lima mantan karyawan IBM di Mannheim, Jerman, menyatakan bahwa itu adalah terbesar di dunia antar-perusahaan perangkat lunak perusahaan dan pemasok software independen terbesar keempat di dunia, secara keseluruhan.
Nama asli untuk SAP Jerman: ". Aplikasi Sistem dan Produk" Systeme, Anwendungen, Produkte, bahasa Jerman SAP Ide awalnya adalah untuk menyediakan pelanggan dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan database perusahaan yang umum untuk berbagai aplikasi yang komprehensif. Secara bertahap, aplikasi yang telah dirakit dan hari ini banyak perusahaan, termasuk IBM dan Microsoft, yang menggunakan produk SAP untuk menjalankan bisnis mereka sendiri.
aplikasi SAP, dibangun di sekitar R terbaru mereka / 3 sistem, memberikan kemampuan untuk mengelola keuangan, aset, dan akuntansi biaya, operasi produksi dan bahan-bahan, personil, tanaman, dan dokumen diarsipkan. R / 3 sistem berjalan pada berbagai platform termasuk Windows 2000 dan menggunakan klien / server model. Versi terbaru dari R / 3 mencakup internet paket-komprehensif diaktifkan.
SAP baru-baru ini menyusun kembali penawaran produk di bawah antarmuka Web yang komprehensif, yang disebut mySAP.com, dan menambahkan aplikasi baru e-bisnis, termasuk manajemen hubungan pelanggan (CRM) dan manajemen rantai suplai (SCM).
Pada Januari 2007, SAP, sebuah perusahaan publik, memiliki lebih dari 38,4000 karyawan di lebih dari 50 negara, dan lebih dari 36.200 pelanggan di seluruh dunia. SAP adalah mengalihkan perhatian kepada bisnis skala kecil dan menengah (UKM). A R terbaru / 3 versi diberikan untuk platform IBM AS/400.
Seperti yang disebutkan sebelumnya SAP adalah singkatan dari "Sistem Aplikasi & Produk" yang menciptakan database terpusat umum untuk semua aplikasi yang berjalan di sebuah organisasi. Aplikasi ini telah dirakit sedemikian rupa serbaguna yang menangani semua departemen fungsional dalam suatu organisasi. Saat ini perusahaan besar termasuk Microsoft dan IBM menggunakan produk SAP untuk menjalankan bisnis mereka sendiri.
R / 2, yang berlari pada arsitektur Mainframe, adalah versi SAP pertama. produk Sap's umumnya terfokus pada Enterprise Resource Planning (ERP). aplikasi Sap's dibangun sekitar R / 3 sistem yang menyediakan fungsionalitas untuk mengelola operasi produk, akuntansi biaya, aset, material dan personil. R / 3 sistem SAP berjalan pada sebagian besar platform termasuk windows 2000 dan menggunakan klien / memutuskan model.
SAP menyediakan sebagian besar aplikasi perusahaan yang meliputi:
1. SAP Pengetahuan Gudang (KW)
2. Product Lifecycle Management (PLM)
3. Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HRMS)
4. Supplier Relationship Management (SRM)
5. Manajemen Rantai Pasokan (SCM)
6. Customer Relationship Management (CRM)
7. Advanced Planner dan Optimizer (APO)
8. Gudang Informasi Bisnis (BW)
SAP NetWeaver adalah teknologi terbaru yang diperkenalkan oleh SAP. produk SAP terutama difokuskan pada organisasi-organisasi besar yang terutama terdiri dari Fortune 500 perusahaan dan nomor satu pilihan untuk sistem ERP di seluruh dunia. SAP memiliki solusi perangkat lunak yang disebut SAP Business One (SAP B1) dan SAP semua dalam satu yang terutama dibuat untuk organisasi berukuran kecil dan menengah. produk SAP yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia dan di lebih dari 120 negara dan terus meningkat. SAP memiliki lebih dari 38, 4000 karyawan di lebih dari 50 negara, dan lebih dari 36.200 pelanggan di seluruh dunia sebagai on Jan 2007.
Minggu, 09 Januari 2011
Tugas RPL (Manajemen Proyek)
CPM – PERT
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil. Sedangkan terdapat metodologi yang sama pada waktu bersamaan yang dikembangkan oleh sektor swasta yang dinamakan CPM atau Critical Path Method.
Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.
CPM (Critical Path Method)
Sebuah metode penjadwalan yang dikembangkan oleh Du Pont dan Remington Rand, dapat digunakan untuk aktifitas dimana durasinya sudah diketahui.
CPM adalah singkatan dari Critical Path Method atau Metode Jalur Kritis. Jalur kritis adalah jalur terlama antara titik dimulai sampai dengan titik penyelesaian proyek.
Beberapa teknik yang digunakan dalam menggunakan CPM yaitu:
-Buat daftar semua aktifitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project.
-Buat daftar waktu yang diperlukan oleh masing-masing aktifitias tersebut untuk menyelesaikan tugasnya.
-Buat daftar ketergantungan antara aktifitas tersebut dalam project.
Terdapat beberapa perbedaan antara CPM dengan PERT, yaitu:
CPM menggunakan satu jenis waktu untuk taksiran waktu kegiatan sedangkan PERT menggunakan tiga jenis waktu, yaitu: prakiraan waktu teroptimis, termungkin, dan terpesimis.
CPM digunakan kala taksiran waktu pengerjaan setiap aktifitas diketahui dengan jelas, sedangkan PERT digunakan saat taksiran waktu aktifitas tidak dapat dipastikan seperti aktifitas tersebut belum pernah dilakukan atau mempunyai variasi waktu yang besar.
PERT berbasiskan statistik memberikan peluang hadirnya ketidakpastian. Hal tersebut, tampak dalam misal untuk mengukur probabilitas selesainya proyek jika kita inginkan proyek selesai pada suatu waktu tertentu, sedangkan CPM menganggap proyek terdiri dari peristiwa susul menyusul.
Meskipun demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang sama dimana analisis yang digunakan adalah sangat mirip yaitu dengan menggunakan diagram anak panah.
Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT.
Perbedaan pokok antara CPM dan PERT terletak pada penentuan perkiraan waktunya, dimana PERT menggunakan rumus: D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD)/6
sedangkan CPM menggunakan perhitungan Jalur Kritis (Critical Path).
Analogi diagram PERT
Sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lain disebut juga sebagai pekerjaan pararel (pararel task atau concurrent task). Selain itu terdapat juga sebuah aktivitas yang diwakili oleh garis putus-putus yang disebut dengan dummy activities. Dari sebuah diagram PERT dapat digunakan untuk mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas yang harus dilakukan sebagai prioritas utama (critical path), penjadwalan dengan aktivitas lain, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan.
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PERENCANAAN DENGAN PERT
Dalam melakukan perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone). Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan. Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram). Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah.
4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
5. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path).
Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya. Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
-ES – Early Start
-EF – Early Finish
-LS – Latest Start
-LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.
6. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.
Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.
KARAKTERISTIK PERT
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.
Ciri-ciri jalur kritis adalah:
Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.
Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur kritis.
MANFAAT PERT
Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek.
Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.
Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk kelancaran proyek.
Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan.
Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.
KARAKTERISTIK PROYEK
-Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifatnya sementara, diketahui kapan mulai dan -berakhirnya.
-Dibatasi oleh biaya.
-Dibatasi oleh kualitas.
-Biasanya tidak berulang-ulang.
PENJADWALAN PROYEK
Penjadwalan Proyek merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang Manajer Proyek dalam:
-Membagi projek kedalam bentuk tugas dan estiamsi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
-Pengorganisasian tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal yang optimum.
Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya jeda waktu (delay) yg ditimbulkan oleh suatu tugas yang pengerjaannya harus menunggu tugas lainnya selesai.
Penjadwalan proyek dibutuhkan untuk membantu seorang manajer proyek sehingga dapat:
-Menunjukkan hubungan tiap-tiap kegiatan terhadap keseluruhan proyek.
-Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
-Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan .
-Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara -mencermati hal-hal kritis pada proyek.
GANTT CHART
Gantt Chart merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan waktu pengerjaan tugas-tugas tersebut dalam format pewaktuan tertentu seperti jam, hari, tanggal, minggu, bulan atau tahun .
Beberapa keuntungan dalam menggunakan Gantt Chart:
-Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
-Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan.
Beberapa kerugian dalam menggunakan Gantt Chart:
-Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
-Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil. Sedangkan terdapat metodologi yang sama pada waktu bersamaan yang dikembangkan oleh sektor swasta yang dinamakan CPM atau Critical Path Method.
Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.
CPM (Critical Path Method)
Sebuah metode penjadwalan yang dikembangkan oleh Du Pont dan Remington Rand, dapat digunakan untuk aktifitas dimana durasinya sudah diketahui.
CPM adalah singkatan dari Critical Path Method atau Metode Jalur Kritis. Jalur kritis adalah jalur terlama antara titik dimulai sampai dengan titik penyelesaian proyek.
Beberapa teknik yang digunakan dalam menggunakan CPM yaitu:
-Buat daftar semua aktifitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project.
-Buat daftar waktu yang diperlukan oleh masing-masing aktifitias tersebut untuk menyelesaikan tugasnya.
-Buat daftar ketergantungan antara aktifitas tersebut dalam project.
Terdapat beberapa perbedaan antara CPM dengan PERT, yaitu:
CPM menggunakan satu jenis waktu untuk taksiran waktu kegiatan sedangkan PERT menggunakan tiga jenis waktu, yaitu: prakiraan waktu teroptimis, termungkin, dan terpesimis.
CPM digunakan kala taksiran waktu pengerjaan setiap aktifitas diketahui dengan jelas, sedangkan PERT digunakan saat taksiran waktu aktifitas tidak dapat dipastikan seperti aktifitas tersebut belum pernah dilakukan atau mempunyai variasi waktu yang besar.
PERT berbasiskan statistik memberikan peluang hadirnya ketidakpastian. Hal tersebut, tampak dalam misal untuk mengukur probabilitas selesainya proyek jika kita inginkan proyek selesai pada suatu waktu tertentu, sedangkan CPM menganggap proyek terdiri dari peristiwa susul menyusul.
Meskipun demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang sama dimana analisis yang digunakan adalah sangat mirip yaitu dengan menggunakan diagram anak panah.
Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT.
Perbedaan pokok antara CPM dan PERT terletak pada penentuan perkiraan waktunya, dimana PERT menggunakan rumus: D = (1 x OD) + (4 x ED) + (1 x PD)/6
sedangkan CPM menggunakan perhitungan Jalur Kritis (Critical Path).
Analogi diagram PERT
Sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lain disebut juga sebagai pekerjaan pararel (pararel task atau concurrent task). Selain itu terdapat juga sebuah aktivitas yang diwakili oleh garis putus-putus yang disebut dengan dummy activities. Dari sebuah diagram PERT dapat digunakan untuk mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas yang harus dilakukan sebagai prioritas utama (critical path), penjadwalan dengan aktivitas lain, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan.
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PERENCANAAN DENGAN PERT
Dalam melakukan perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone). Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan. Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram). Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah.
4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
5. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path).
Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya. Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
-ES – Early Start
-EF – Early Finish
-LS – Latest Start
-LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.
6. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.
Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.
KARAKTERISTIK PERT
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.
Ciri-ciri jalur kritis adalah:
Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.
Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur kritis.
MANFAAT PERT
Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek.
Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.
Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk kelancaran proyek.
Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan.
Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.
KARAKTERISTIK PROYEK
-Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifatnya sementara, diketahui kapan mulai dan -berakhirnya.
-Dibatasi oleh biaya.
-Dibatasi oleh kualitas.
-Biasanya tidak berulang-ulang.
PENJADWALAN PROYEK
Penjadwalan Proyek merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang Manajer Proyek dalam:
-Membagi projek kedalam bentuk tugas dan estiamsi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
-Pengorganisasian tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal yang optimum.
Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya jeda waktu (delay) yg ditimbulkan oleh suatu tugas yang pengerjaannya harus menunggu tugas lainnya selesai.
Penjadwalan proyek dibutuhkan untuk membantu seorang manajer proyek sehingga dapat:
-Menunjukkan hubungan tiap-tiap kegiatan terhadap keseluruhan proyek.
-Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
-Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan .
-Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara -mencermati hal-hal kritis pada proyek.
GANTT CHART
Gantt Chart merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan waktu pengerjaan tugas-tugas tersebut dalam format pewaktuan tertentu seperti jam, hari, tanggal, minggu, bulan atau tahun .
Beberapa keuntungan dalam menggunakan Gantt Chart:
-Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
-Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan.
Beberapa kerugian dalam menggunakan Gantt Chart:
-Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
-Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
Langganan:
Postingan (Atom)